Minggu, 17 Juni 2018


 
Cerita yang telah usai.

Kudengar kau telah menjadi sebuah buku. yang menceritakan aku, dengan segala kesedihanku. Kau datang bagaikan angan memasuki ruang hatiku yang sempat kosong, sunyi, dan tanpa berpenghuni. Kau dobrak pintu hati ini, sampai akhirnya pintu hati ini terbuka untukmu.

"Ah! sial, dengan mudahnya hati ini menerima kau masuk ke dalam ruang sunyi jauh di dalam relung hati yang paling dalam." kataku dalam hati.

Datang tanpa izin dan kini kau sudah terlanjur bersarang di hati ini. Dan kau tahu? Kau terlalu asik bermain di dalam nya sampai lupa kalau ini bukanlah taman bermain. Ini adalah hati, bukan tempat bermainmu yang bisa kau kunjungi setiap saat kau ingin mengunjunginya.

Terbang tinggi jauh di atas awan dan sampai akhirnya aku jatuh terplosok di lembah jurang yang gelap dan sunyi penuh dengan duka dan tangis pilu. Sakit, perih, sesak rasanya di hempaskan dari atas langit hingga aku terpental jauh jatuh di dasar lembah jurang yang hitam dan menakutkan. Apakah kau sadar? Aku hampir tidak bisa bangkit, ini terlalu manyakitkan. Aku sangat lelah berjalan sendiri dalam lembah jurang ini. Aku berteriak kencang di dalam hati ini "Sakit! sungguh sakit!" namun tetap tidak ada yang mendengar nya. Hanya aku yang bisa mendengarkan rintihan demi rintihan hati ini menjerit kesakitan. 

Keping demi keping aku mencoba kembali menyatukan hati yang sempat kau patahkan. Bangkit dan jauh meninggalkan lembah jurang yang menakutkan. Berharap akan bertemu dengan angan dan harapan yang baru. Sampai akhirnya aku sampai di puncak rasa lelahku. Mungkin teralalu lama aku berjalan di dalam lembah jurang itu. Ingin rasanya beristirahat sejenak namun terlalu berbekas rasanya jejak demi jejak yang kau pijaki di dalam hati ini. 

Jejak demi jejak itu pun perlahan mulai terhapuskan,walaupun belum sepenuhnya hilang. Sampai akhirnya  kau menginjakkan kakimu lagi di hati ini. Entah dengan alasan apa kau hadir lagi, Setelah sekian kali aku mencoba menyatukan serpihan hati ini dan mencoba menghapus jejak tentangmu. Dan sekarang kamu hadir lagi? Dengan luka yang baru lagi? Yang akan kau torehkan lagi?

Cukup! Cukup! Cukup sudah!”

Bahkan hati ini sudah tidak berbentuk lagi setelah kau patahkan hati ini berulang kali. Cukup sudah aku terlalu kesulitan untuk menyatukan nya lagi. Aku lelah, sungguh sangat lelah, sudah ya? aku menyerah. Aku benar-benar tidak sanggup lagi, tolong kamu pergi dari hati ini, jangan lupa tutup pintu hati ini rapat-rapat, agar tidak ada lagi semacam kau menyelinap masuk kedalam nya tanpa izin terlebih dahulu, sungguh kini aku sangat lelah.

Kini akan aku akhiri cerita ini, walaupun akhirnya tidak seperti apa yang aku harapkan. Tak apa, yang penting cerita ini akan usai dan aku akan menjadi peran utama atau bisa jadi tokoh yang paling tersakiti di dalam cerita ini. 

Walaupun begitu, ini akan menjadi penghujung akhir cerita yang indah. Karena aku akan menutup cerita ini dengan satu lukisan senyuman kecil di bibir ini. Ku tutup lembar demi lembar coretan ini. Kisah cerita yang telah usai, antara aku, kamu, dan sejuta sendu.

- Dari aku sang penutup cerita yang telah usai.

Nisa Nurlatifah

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar